A.Pengertian Protokol
Sebelum
membahas lebih jauh tentang pengertian dari masing-masing layer dalam protokol,
alangkah baiknya kita mengetahui terlebih dahulu apa itu protokol dalam sebuah
jaringan komputer. Protokol adalah sebuah aturan atau standar yang mengatur
atau mengijinkan terjadinya hubungan, komunikasi, dan perpindahan data antara
dua atau lebih titik komputer. Protokol dapat diterapkan pada perangkat keras,
perangkat lunak atau kombinasi dari keduanya. Pada tingkatan yang terendah,
protokol mendefinisikan koneksi perangkat keras. Prinsip dalam membuat protokol
ada tiga hal yang harus dipertimbangkan, yaitu efektifitas, kehandalam dan
kemampuan dalam kondisi gagal di network. Protokol di standarisasi oleh
beberapa organisasi yaitu IETF, ETSI, ITU dan ANSI. Tugas yang biasanya
dilakukan oleh sebuah protokol dalam sebuah jaringan diantaranya adalah:
- Melakukan deteksi adanya koneksi fisik atau ada tidaknya komputer / mesin lainny
- Negosiasi berbagai macam karakteristik hubungan.
- Bagaimana mengawali dan mengakhiri suatu pesan.
- Bagaimana format pesan yang digunakan.
- Yang harus dilakukan saat terjadi kerusakan pesan atau pesan yang tidak sempurna.
- kerugian pada hubungan jaringan dan langkah-langkah yang dilakukan selanjutnya.
- Mengakhiri suatu koneksi
B. Pengertian OSI (Open System
Interconnection)
Model referensi jaringan terbuka OSI atau OSI Reference
Model for open networking adalah
sebuah model arsitektural jaringan yang dikembangkan oleh badan International
Organization for Standardization (ISO) di Eropa pada tahun 1977. OSI sendiri
merupakan singkatan dari Open System Interconnection. Model ini
disebut juga dengan model “Model tujuh lapis OSI” (OSI seven
layer model).
Model Open Systems
Interconnection (OSI) menyediakan kerangka logika terstruktur bagaimana proses
komunikasi data berinteraksi melalui jaringan. Standard ini dikembangkan untuk
industri komputer agar komputer dapat berkomunikasi pada jaringan yang berbeda
secara efisien.
Dahulu pada era 70-an, banyak perusahaan software yang membuat
System Network Architektur (SNA), yang antara lain IBM, Digital, Sperry,
burough dsb. Masing-masing perusahaan tersebut membuat aturan-aturan yang
antara satu sama lain berbeda, misalkan IBM mengembangkan SNA yang hanya
memenuhi kebutuhan komputer-komputer yang menggunakan SNA produk IBM. Apabila
ingin dihubungkan dengan SNA produk digital tentunya tidak bisa, hal ini
disebabkan protokolnya tidak sama . Analoginya, misalkan anda berbicara dengan
bahasa Jawa, tentunya akan dimengerti pula orang lain yang juga bisa berbahasa
Jawa, misalkan anda berbicara dengan orang sunda, apakah bahasa anda dapat
diterima oleh orang tersebut? tentunya tidak? masalah ini bisa diselesaikan
jika anda berbicara menggunakan bahasa standar yang tentunya bisa dimengerti
lawan bicara anda.
Sebelum munculnya model referensi OSI, sistem jaringan komputer
sangat tergantung kepada pemasok (vendor). OSI berupaya membentuk standar umum
jaringan komputer untuk menunjang interoperatibilitas antar pemasok yang
berbeda. Dalam suatu jaringan yang besar biasanya terdapat banyak protokol
jaringan yang berbeda. Tidak adanya suatu protokol yang sama, membuat banyak
perangkat tidak bisa saling berkomunikasi.
Masalah utama dalam komunikasi antar komputer dari vendor yang
berbeda adalah karena mereka mengunakan protocol dan format data yang
berbeda-beda. Menghadapi kenyataan ini, kemudian The International Standard
Organization (ISO) pada sekitar tahun 1980-an, meluncurkan sebuah standar model
referensi yang berisi cara kerja serangkaian protokol SNA. Model
referensi ini selanjutnya dinamakan Open System Interconnection (OSI).
Model Referensi OSI terdiri dari 7 buah bagian / layer yang
masing-masing layer mempunyai tugas sendiri-sendiri. dikarenakan OSI terdiri
dari 7 macam layer, maka model referensi OSI seringkali disebut OSI 7 Layer.
D. Model OSI 7 Layer
Dalam Model OSI terdapat 7 layer. Setiap layer bertanggungjawwab
secara khusus pada proses komunikasi data. Misal, satu layer bertanggungjawab
untuk membentuk koneksi antar perangkat, sementara layer lainnya
bertanggungjawab untuk mengoreksi terjadinya “error” selama proses transfer
data berlangsung.
Model Layer OSI dibagi dalam dua group: “upper layer” dan “lower
layer”. “Upper layer” fokus pada aplikasi pengguna dan bagaimana file
direpresentasikan di komputer. Untuk Network Engineer, bagian utama yang
menjadi perhatiannya adalah pada “lower layer”. Lower layer adalah intisari
komunikasi data melalui jaringan aktual.
“Open” dalam OSI adalah untuk menyatakan model jaringan yang
melakukan interkoneksi tanpa memandang perangkat keras/ “hardware” yang
digunakan, sepanjang software komunikasi sesuai dengan standard. Hal ini secara
tidak langsung menimbulkan “modularity” (dapat dibongkar pasang).
“Modularity” mengacu pada pertukaran protokol di level tertentu
tanpa mempengaruhi atau merusak hubungan atau fungsi dari level lainnya. Dalam
sebuah layer, protokol saling dipertukarkan, dan memungkinkan komunikasi terus
berlangsung. Pertukaran ini berlangsung didasarkan pada perangkat keras
“hardware” dari vendor yang berbeda dan bermacam‐macam alasan atau
keinginan yang berbeda. Contoh ilustrasi modularity:
Gambar diatas mencontohkan Jasa Antar/Kurir yang akan mengantar
kiriman paket.
“Modularity” pada level transportasi menyatakan bahwa tidak
penting, bagaimana cara paket sampai ke pesawat. Paket untuk sampai di pesawat,
dapat dikirim melalui truk atau kapal. Masing‐masing cara tersebut,
pengirim tetap mengirimkan dan berharap paket tersebut sampai di Toronto.
Pesawat terbang membawa paket ke Toronto tanpa memperhatikan bagaimana paket
tersebut sampai di pesawat itu.
E. Tujuan Model OSI 7 Layer
Tujuan utama penggunaan model OSI adalah untuk membantu desainer
jaringan memahami fungsi dari tiap‐tiap
layer yang berhubungan dengan aliran komunikasi data. Termasuk jenis jenis
protokol jaringan dan metode transmisi. Perhatikan table model OSI berikut
ini:
7th
|
- Layer : Application
|
Services
|
6th
|
- Layer : Presentation
|
Services
|
5th
|
- Layer : Session
|
Communications
|
4th
|
- Layer : Transport
|
Communications
|
3rd
|
- Layer : Network
|
Communications
|
2nd
|
- Layer : Data-link
|
Physical connections
|
1st
|
- Layer : Physical
|
Physical connections
|
Tabel Model OSI
Layer-layer tersebut disusun sedemikian sehingga perubahan pada satu layer
tidak membutuhkan perubahan pada layer lain. Layer teratas (5, 6 and 7) adalah
lebih cerdas dibandingkan dengan layer yang lebih rendah, Layer Application
dapat menangani protoksol dan format data yang sama yang digunakan oleh layer
lain, dan seterusnya. Jadi terdapat perbedaan yang besar antara layer Physical
dan layer Application.
F. Cara kerja OSI LAYER
Di physical layer data dikirimkan melalui media transmisi ke
host tujuan. Di host tujuan paket data mengalir dengan arah sebaliknya, dari
layer paling bawah ke layer paling atas. Protocol pada physical layer di host
tujuan mengambil paket data dari media transmisi kemudian mengirimkannya ke
data link layer, data link layer memeriksa data link layer header yang
ditambahkan host pengirim pada paket, jika host bukan yang dituju oleh paket
tersebut maka paket itu akan di buang, tetapi jika host adalah yang dituju oleh
paket tersebut maka paket akan dikirimkan ke network layer, proses ini terus
berlanjut sampai application layer di host tujuan. Proses pengiriman paket dari
layer ke layer ini disebut dengan “peer-layer communication”.Lebih singkatnya
ketika data ditransfer melalui jaringan, sebelumnya data tersebut harus
melewati ke‐tujuh layer dari satu terminal, mulai dari layer aplikasi sampai
physical layer, kemudian di sisi penerima, data tersebut melewati layer
physical sampai aplikasi. Pada saat data melewati satu layer dari sisi
pengirim, maka akan ditambahkan satu “header” sedangkan pada sisi penerima
“header” dicopot sesuai dengan layernya. Dan masing-masing layer mempunyai
tugas tersendiri demi kelancaran data yang akan dikirimkan.
Untuk mengetahui lebih jelas
tentang cara kerja OSI layer berikut link videonya:
https://www.youtube.com/watch?v=p5i5ZE3Oquo#action=share
G. Definisi
masing-masing OSI 7 Layer
1. Lapisan fisik (physical layer)
Physical layer adalah layer yang paling sederhana yang berkaitan
dengan electrical dan optical koneksi antar peralatan. Data biner dikodekan
dalam bentuk yang dapat ditransmisi melalui media jaringan, sebagai contoh
kabel, transceiver dan konektor yang berkaitan dengan layer Physical. Peralatan
seperti repeater, hub dan network card adalah berada pada layer ini.
Physical Layer berfungsi dalam pengiriman raw bit ke channel
komunikasi. Masalah desain yang harus diperhatikan disini adalah memastikan
bahwa bila satu sisi mengirim data 1 bit, data tersebut harus diterima oleh
sisi lainnya sebagai 1 bit pula, dan bukan 0 bit. Pertanyaan yang timbul dalam
hal ini adalah : berapa volt yang perlu digunakan untuk menyatakan nilai 1? dan
berapa volt pula yang diperlukan untuk angka 0?. Diperlukan berapa mikrosekon
suatu bit akan habis? Apakah transmisi dapat diproses secara simultan pada
kedua arahnya? Berapa jumlah pin yang dimiliki jaringan dan apa kegunaan
masing-masing pin? Secara umum masalah-masalah desain yang ditemukan di sini
berhubungan secara mekanik, elektrik dan interface prosedural, dan media fisik
yang berada di bawah physical layer.
2. Lapisan koneksi data (data link layer)
Layer ini sedikit lebih “cerdas” dibandingkan dengan layer
physical, karena menyediakan transfer data yang lebih nyata. Sebagai penghubung
antara media network dan layer protocol yang lebih high-level, layer data link
bertanggung-jawab pada paket akhir dari data binari yang berasal dari level
yang lebih tinggi ke paket diskrit sebelum ke layer physical. Akan mengirimkan
frame (blok dari data) melalui suatu network. Ethernet (802.2 & 802.3),
Tokenbus (802.4) dan Tokenring (802.5) adalah protocol pada layer Data-link.
Tugas utama data link layer adalah sebagai fasilitas transmisi
raw data dan mentransformasi data tersebut ke saluran yang bebas dari kesalahan
transmisi. Sebelum diteruskan ke network layer, data link layer melaksanakan
tugas ini dengan memungkinkan pengirim memecah-mecah data input menjadi
sejumlah data frame (biasanya berjumlah ratusan atau ribuan byte). Kemudian
data link layer mentransmisikan frame tersebut secara berurutan, dan memproses
acknowledgement frame yang dikirim kembali oleh penerima. Karena physical layer
menerima dan mengirim aliran bit tanpa mengindahkan arti atau arsitektur frame,
maka tergantung pada data link layer-lah untuk membuat dan mengenali batas-batas
frame itu. Hal ini bisa dilakukan dengan cara membubuhkan bit khusus ke awal
dan akhir frame. Bila secara insidental pola-pola bit ini bisa ditemui pada
data, maka diperlukan perhatian khusus untuk menyakinkan bahwa pola tersebut
tidak secara salah dianggap sebagai batas-batas frame.
3. Lapisan jaringan (network layer)
Tugas utama dari layer network adalah menyediakan fungsi routing
sehingga paket dapat dikirim keluar dari segment network lokal ke suatu tujuan
yang berada pada suatu network lain. IP (Internet Protocol) umumnya digunakan
untuk tugas ini. Protocol lainnya seperti IPX (Internet Packet eXchange).
Perusahaan Novell telah memprogram protokol menjadi beberapa, seperti SPX
(Sequence Packet Exchange) & NCP (Netware Core Protocol). Protokol ini telah
dimasukkan ke sistem operasi Netware.
Network layer berfungsi untuk pengendalian operasi subnet.
Masalah desain yang penting adalah bagaimana caranya menentukan route
pengiriman paket dari sumber ke tujuannya. Route dapat didasarkan pada tabel
statik yang “dihubungkan ke” network. Route juga dapat ditentukan pada saat
awal percakapan misalnya session terminal. Terakhir, route dapat juga sangat
dinamik, dapat berbeda bagi setiap paketnya. Oleh karena itu, route pengiriman
sebuah paket tergantung beban jaringan saat itu.
4. Lapisan transpor (transport layer)
Layer transport data, menggunakan protocol seperti UDP, TCP
dan/atau SPX (Sequence Packet eXchange, yang satu ini digunakan oleh NetWare,
tetapi khusus untuk koneksi berorientasi IPX). Layer transport adalah pusat
dari mode-OSI. Layer ini menyediakan transfer yang reliable dan transparan
antara kedua titik akhir, layer ini juga menyediakan multiplexing, kendali
aliran dan pemeriksaan error serta memperbaikinya.
Fungsi dasar transport layer adalah menerima data dari session
layer, memecah data menjadi bagian-bagian yang lebih kecil bila perlu,
meneruskan data ke network layer, dan menjamin bahwa semua potongan data
tersebut bisa tiba di sisi lainnya dengan benar. Selain itu, semua hal tersebut
harus dilaksanakan secara efisien, dan bertujuan dapat melindungi layer-layer
bagian atas dari perubahan teknologi hardware yang tidak dapat dihindari.
Dalam keadaan normal, transport layer membuat koneksi jaringan
yang berbeda bagi setiap koneksi transport yang diperlukan oleh session layer.
Bila koneksi transport memerlukan throughput yang tinggi, maka transport layer
dapat membuat koneksi jaringan yang banyak. Transport layer membagi-bagi
pengiriman data ke sejumlah jaringan untuk meningkatkan throughput. Di lain pihak,
bila pembuatan atau pemeliharaan koneksi jaringan cukup mahal, transport layer
dapat menggabungkan beberapa koneksi transport ke koneksi jaringan yang sama.
Hal tersebut dilakukan untuk membuat penggabungan ini tidak terlihat oleh
session layer.
Transport layer juga menentukan jenis layanan untuk session
layer, dan pada gilirannya jenis layanan bagi para pengguna jaringan. Jenis
transport layer yang paling populer adalah saluran error-free point to point
yang meneruskan pesan atau byte sesuai dengan urutan pengirimannya. Akan
tetapi, terdapat pula jenis layanan transport lainnya. Layanan tersebut adalah
transport pesan terisolasi yang tidak menjamin urutan pengiriman, dan
membroadcast pesan-pesan ke sejumlah tujuan. Jenis layanan ditentukan pada saat
koneksi dimulai.
5. Lapisan sesi (session layer)
Layer Session, sesuai dengan namanya, sering disalah artikan
sebagai prosedur logon pada network dan berkaitan dengan keamanan. Layer ini
menyediakan layanan ke dua layer diatasnya, melakukan koordinasi komunikasi
antara entiti layer yang diwakilinya. Beberapa protocol pada layer ini:
NETBIOS, suatu session interface dan protocol, dikembangkan oleh IBM, yang
menyediakan layanan ke layer presentation dan layer application. NETBEUI,
(NETBIOS Extended User Interface), suatu pengembangan dari NETBIOS yang
digunakan pada produk Microsoft networking, seperti Windows NT dan LAN Manager.
ADSP (AppleTalk Data Stream Protocol). PAP (Printer Access Protocol), yang
terdapat pada printer Postscript untuk akses pada jaringan AppleTalk.
Session layer mengijinkan para pengguna untuk menetapkan session
dengan pengguna lainnya. Sebuah session selain memungkinkan transport data
biasa, seperti yang dilakukan oleh transport layer, juga menyediakan layanan
yang istimewa untuk aplikasi-aplikasi tertentu. Sebuah session digunakan untuk
memungkinkan seseorang pengguna log ke remote timesharing system atau untuk
memindahkan file dari satu mesin kemesin lainnya.
Sebuah layanan session layer adalah untuk melaksanakan
pengendalian dialog. Session dapat memungkinkan lalu lintas bergerak dalam
bentuk dua arah pada suatu saat, atau hanya satu arah saja. Jika pada satu saat
lalu lintas hanya satu arah saja (analog dengan rel kereta api tunggal),
session layer membantu untuk menentukan giliran yang berhak menggunakan saluran
pada suatu saat.
Layanan session di atas disebut manajemen token. Untuk sebagian
protokol, adalah penting untuk memastikan bahwa kedua pihak yang bersangkutan
tidak melakukan operasi pada saat yang sama. Untuk mengatur aktivitas ini,
session layer menyediakan token-token yang dapat digilirkan. Hanya pihak yang
memegang token yang diijinkan melakukan operasi kritis.
Layanan session lainnya adalah sinkronisasi. Ambil contoh yang
dapat terjadi ketika mencoba transfer file yang berdurasi 2 jam dari mesin yang
satu ke mesin lainnya dengan kemungkinan mempunyai selang waktu 1 jam antara
dua crash yang dapat terjadi. Setelah masing-masing transfer dibatalkan,
seluruh transfer mungkin perlu diulangi lagi dari awal, dan mungkin saja mengalami
kegagalan lain. Untuk mengurangi kemungkinan terjadinya masalah ini, session
layer dapat menyisipkan tanda tertentu ke aliran data. Karena itu bila terjadi
crash, hanya data yang berada sesudah tanda tersebut yang akan ditransfer
ulang.
6. Lapisan presentasi (presentation layer)
Layer presentation dari model OSI melakukan hanya suatu fungsi
tunggal, translasi dari berbagai tipe pada syntax sistem. Sebagai contoh, suatu
koneksi antara PC dan mainframe membutuhkan konversi dari EBCDIC character-encoding
format ke ASCII dan banyak faktor yang perlu dipertimbangkan. Kompresi data
(dan enkripsi yang mungkin) ditangani oleh layer ini.
Presentation layer melakukan fungsi-fungsi tertentu yang diminta
untuk menjamin penemuan sebuah penyelesaian umum bagi masalah tertentu.
Pressentation Layer tidak mengijinkan pengguna untuk menyelesaikan sendiri
suatu masalah. Tidak seperti layer-layer di bawahnya yang hanya melakukan
pemindahan bit dari satu tempat ke tempat lainnya, presentation layer
memperhatikan syntax dan semantik informasi yang dikirimkan.
Satu contoh layanan pressentation adalah encoding data.
Kebanyakan pengguna tidak memindahkan string bit biner yang random. Para
pengguna saling bertukar data seperti nama orang, tanggal, jumlah uang, dan
tagihan. Item-item tersebut dinyatakan dalam bentuk string karakter, bilangan
interger, bilangan floating point, struktur data yang dibentuk dari beberapa
item yang lebih sederhana. Terdapat perbedaan antara satu komputer dengan
komputer lainnya dalam memberi kode untuk menyatakan string karakter (misalnya,
ASCII dan Unicode), integer (misalnya komplemen satu dan komplemen dua), dan
sebagainya. Untuk memungkinkan dua buah komputer yang memiliki presentation
yang berbeda untuk dapat berkomunikasi, struktur data yang akan dipertukarkan
dapat dinyatakan dengan cara abstrak, sesuai dengan encoding standard yang akan
digunakan “pada saluran”. Presentation layer mengatur data-struktur abstrak ini
dan mengkonversi dari representation yang digunakan pada sebuah komputer menjadi
representation standard jaringan, dan sebaliknya.
7. Lapisan aplikasi (application layer)
Layer ini adalah yang paling “cerdas”, gateway berada pada layer
ini. Gateway melakukan pekerjaan yang sama seperti sebuah router, tetapi ada
perbedaan diantara mereka. Layer Application adalah penghubung utama antara
aplikasi yang berjalan pada satu komputer dan resources network yang
membutuhkan akses padanya. Layer Application adalah layer dimana user akan
beroperasi padanya, protocol seperti FTP, telnet, SMTP, HTTP, POP3 berada pada
layer Application.
Application layer terdiri dari bermacam-macam protokol. Misalnya
terdapat ratusan jenis terminal yang tidak kompatibel di seluruh dunia. Ambil
keadaan dimana editor layar penuh yang diharapkan bekerja pada jaringan dengan
bermacam-macam terminal, yang masing-masing memiliki layout layar yang
berlainan, mempunyai cara urutan penekanan tombol yang berbeda untuk penyisipan
dan penghapusan teks, memindahkan sensor dan sebagainya.
H.Fungsi OSI Layer
§ Physical layer atau layer
fisik
Berfungsi untuk mendefinisikan media transmisi jaringan, metode
pensinyalan, sinkronisasi bit, arsitektur jaringan (seperti halnya Ethernet
atau Token ring), topologi jaringan dan pengabelan. Selain itu, level ini juga
mendefinisikan bagaimana Network Interface Card (NIC) dapat
berinteraksi dengan media kabel atau radio.
§ Data-Link Layer
Berfungsi untuk merubah suatu data mejadi bit dan mengelompokkan
dalam suatu frame ( contohnya , Hub) disebut sebagai frame. Selain itu,
pada level ini terjadi koreksi kesalahan, flow control,
pengalamatan perangkat keras (seperti halnya Media Access Control Address (MAC
Address)), dan menetukan bagaimana perangkat-perangkat jaringan seperti hub, bridge, repeater,
dan switch layer 2 beroperasi. Spesifikasi IEEE 802,
membagi level ini menjadi dua level anak, yaitu lapisan Logical
Link Control (LLC) dan lapisan Media Access Control (MAC).
§ Network Layer
`
Berfungsi untuk mendefinisikan
alamat IP dan pengaturan routing dalam internetworking ( Conntohnya, Switch,
Router). Membuat header untuk
paket-paket, dan kemudian melakukan routing melalui internetworking dengan
menggunakan routerdan switch layer-3.
§ Transport Layer
Berfungsi untuk memecah data ke
dalam paket-paket data serta memberikan nomor urut ke paket-paket tersebut
sehingga dapat disusun kembali pada sisi tujuan setelah diterima. Selain itu,
pada level ini juga membuat sebuah tanda bahwa paket diterima dengan sukses
(acknowledgement), dan mentransmisikan ulang terhadp paket-paket yang hilang di
tengah jalan.
§
Session
Layer
Berfungsi
untuk pengaturan komunikasi baik pada saat memulai, menjaga, dan memutuskan
komunikasi. Selain itu, di level ini juga dilakukan resolusi nama.
§
Presentation
Layer
Berfungsi
untuk menterjemahkan suatu data yang dikirim oleh application layer kedalam
format tertentu agar data tersebut dapat ditransmisikan dalam jaringan.
Protokol yang berada dalam level ini adalah perangkat lunak redirektor (redirector software), seperti
layanan Workstation (dalam Windows
NT) dan juga Network shell (semacam Virtual Network Computing (VNC)
atau Remote Desktop Protocol (RDP).
Berfungsi
Sebagai antarmuka antara aplikasi dengan sebuah jaringan, mengatur bagaimana
aplikasi dapat mengakses jaringan, dan kemudian membuat pesan-pesan kesalahan.
Protokol yang berada dalam lapisan ini adalah HTTP, FTP, SMTP, dan NFS.
I.
Komponen Jaringan dan Protokol Layer
Layer 1-Physical Layer
Network components:
§ Repeater
§ Multiplexer
§ Hubs(Passive
and Active)
§ TDR
§ Oscilloscope
§ Amplifier
|
Protocols:
§ IEEE
802 (Ethernet standard)
§ IEEE
802.2 (Ethernet standard)
§ ISO
2110
§ ISDN
|
Layer 2 – Datalink
Network components:
§ Bridge
§ Switch
§ ISDN
Router
§ Intelligent
Hub
§ NIC
§ Advanced
Cable Tester
|
Protocols:
Media Access Control:
Communicates with the adapter card
Controls the type of media being used:
§ 802.3
CSMA/CD (Ethernet)
§ 802.4
Token Bus (ARCnet)
§ 802.5
Token Ring
§ 802.12
Demand Priority
Logical Link Control
§ error
correction and flow control
§ manages
link control and defines SAPs
§ 802.2
Logical Link Control
|
Layer 3 (Network)
Network components:
§ Brouter
§ Router
§ Frame
Relay Device
§ ATM
Switch
§ Advanced
Cable Tester
|
Protocols:
§ IP;
ARP; RARP, ICMP; RIP; OSFP;
§ IGMP;
§ IPX
§ NWLink
§ NetBEUI
§ OSI
§ DDP
§ DECnet
|
Layer 4 – Transport
Network components:
§ Gateway
§ Advanced
Cable Tester
§ Brouter
|
Protocols:
§ TCP,
ARP, RARP;
§ SPX
§ NWLink
§ NetBIOS
/ NetBEUI
§ ATP
|
Layer 5 – Session
Network components:
§ Gateway
|
Protocols:
§ NetBIOS
§ Names
Pipes
§ Mail
Slots
§ RPC
|
Layer 6 – Presentation
Network components:
§ Gateway
§ Redirector
|
Protocols:
§ None
|
Layer 7 – Application
Network components:
§ Gateway
|
Protokol:
§ DNS;
FTP
§ TFTP;
BOOTP
§ SNMP;
RLOGIN
§ SMTP;
MIME;
§ NFS;
FINGER
§ TELNET;
NCP
§ APPC;
AFP
§ SMB
|
PENGERTIAN
TCP/IP
TCP/IP merupakan suatu model protokol komunikasi
data yang sangat memberikan
perubahan besar pada dunia komunikasi dan komputer.
Protokol TCP/IP ini dapat memberikan suatu standar yang diakui secara
internasional dan digunakan sebagai acuan dalam pengembangan dunia komputer
khususnya pada jaringan komputer. Dimana protokol ini dapat memberikan
keleluasaan dalam berkomunikasi antara komputer
satu dengan komputer lainnya dalam satu jaringan
walapun komputer tersebut menggunakan platform sistem operasi yang berbeda.
TCP/IP ini mempunyai 5 layer. Berbeda dengan OSI
Model
yang mempunyai 7 layer.
Adapun layer tersebut antara lain Physical Layer,
Network Access Layer, Internet Layer,
Transport Layer dan Application Layer.
Kelima layer tersebut mempunyai fungsi dan tanggung
jawabnya masing.
Cara Kerja TCP/IP
A. Untuk memindahkan data antara dua komputer
yang berbeda dalam suatu jaringan yang terdiri dari banyak komputer, dibutuhkan
alamat tujuan dan perantara untukmemindahkan sinyal elektronik pembentuk data
secara aman dan langsung.
B.Internet menggunakan protokol untuk menjamin sampainya data secara aman di tempat tujuan.
C. Saat seorang pengguna Internet mengirim sekelompok teks ke mesin lain, TCP/IP mulai bekerja. TCP membagi teks tersebut menjadi paket-paket data kecil, menambahkan beberapa informasi (dapat dianggap sebagai pengiriman barang), sehingga computer penerima memastikan bahwa paket yang diterimanya tidak mengalami kerusakan sepanjang pengiriman. IP menambahkan label yang berisikan informasi alamat pada paket tersebut.
D. Deretan paket-paket TCP/IP berjalan menuju tujuan yang sama dengan menggunakan berbagai jalur yang berbeda. Sebuah perangkat khusus yang disebut router dipasang di titik persimpangan antar jaringan dan memutuskan jalur mana yang paling efisien yang menjadi langkah berikut dari sebuah paket. Router membantu mengatur arus lalu lintas di Internet dengan membagi beban, sehingga menghindari kelebihan beban pada suatu bagian dari sistem yang ada.
E. Saat paket-paket TCP/IP tiba di tempat
tujuannya, komputer akan membuka label alamat IP lalu menggunakan daftar
pengiriman yang ada pada paket TCP untuk memeriksa apakah ada kerusakan paket
yang terjadi selama pengiriman, dan menyusun kembali paket-paket tsb menjadi susunan
teks seperti aslinya. Saat komputer penerima menemukan paket yang rusak,
komputer tsb akan meminta komputer pengirim untuk mengirim salinan baru dari
paket yang rusak.
F.Sebuah perangkat khusus yang disebut gateway
memungkinkan beragam tipe jaringan yang ada di horison elektronik untuk
berkomunikasi dengan Internet menggunakan TCP/IP. Gateway menerjemahkan
protokol asli jaringan komputer tersebut menjadi TCP/IP dan sebaliknya.
G. Bagi seorang pemakai, Internet hadir
seperti jaringan global raksasa yang tidak terbatas, yang langsung merespon
jika diminta. Komputer, gateway, router, dan protokol yang membuat ilusi ini
bekerja.